Pengalaman kirim paket hilang di TIKI
Paket Tiki Hilang |
Cerita ini terjadi sekitar awal tahun 2014 Selain Lintang Fesyen aku juga punya toko boneka yaitu di www.bonekalintang.com. Waktu itu aku
kirim paket berupa sofa kuda atau sofa odong doraemon ke Bekasi. Masih satu
kota. Paket aku kirim di agen TIKI langganan. Ongkir sesama Bekasi adalah
Rp4.500, ditambah biaya admin dari agen tiki sebesar Rp1.000, jadi total ongkos
kirimnya adalah Rp5.500.
Selang dua hari setelah barang dikirim customer tiba-tiba
sms kurang lebih bunyinya, “sis, aku dapet sms dari tiki katanya barangku
hilang, terus gimana dong sis?”.
Hmmm.... kacau nih pikirku. Akhirnya aku menghubungi TIKI
pusat untuk mendapat informasi lebih lanjut. Ternyata benar, paketku hilang di jalan
sekitar jalan tambun. Itu adalah perjalanan menuju rumah customerku di
perumahan Mangun Jaya . Kesal memang karena baru kali ini paketku hilang
setelah sekian tahun menjalani online shop. Kenapa yang hilang harus yang
dekat? Bukan yang jauh-jauh. Padahal kita tahu bahwa ketika ada paket hilang
maka barang diganti maksimal 10x ongkos kirim. Bisa dibayangkan dong berapa
dapetnya? J
Di sela-sela rasa kesal aku menanyakan bagaimana proses
klaimnya agar bisa mendapatkan ganti rugi. Saat ini yang menerima telponku
awalnya CS dengan mbak-mbak, tapi karena aku ga percaya akhirnya aku
dipertemukan dengan kepala bagian, entah bagian apa. Hehehe...
Sebelum menanyakan proses klaim aku juga sedikit komplain,
kenapa yang hilang kok yang dekat-dekat pak, bukan yang jauh? Dan bagaimana
saya bisa tahu kalau paket itu memang hilang, dan bukan sengaja dihilangkan
karena mengingat nilai penggantian lebih sedikit? Dan bapak kepala itu
menjelaskan bahwa nanti akan datang surat keterangan dari polisi yang
menyatakan bahwa si kurir telah kehilangan sebuah paket berisi boneka di
sekitar jalan tambun. Okelah, mau
bagaimana lagi akhirnya ya Cuma bisa pasrah.
Beberapa hari kemudian datanglah seorang kurir membawa surat
keterangan kehilangan dari kepolisian. Aku menghubungi lagi pihak TIKI dan
langkah selanjutnya adalah aku diminta untuk membawa resi asli ke TIKI pusat
Bekasi yang berada di Jalan Kartini. Sontak aku tidak terima, karena rasanya
ini merepotkan banget. Aku kirim di agen dekat rumah, barang hilang, aku rugi,
kenapa aku harus dibikin repot lagi. Akhirnya jalan keluarnya adalah resi asli
dititipkan di agen tempat biasa aku kirim paket.
Selanjutnya selang beberapa hari datang kurir menyerahkan
uang sebesar Rp45.000. Selesai deh...
Harga barang Rp120.000 hanya mendapat ganti rugi sebesar Rp45.000.
Kata suami, “ya namanya orang jualan kalau ga untung ya
rugi, masa mau untung terus, kalo gitu pasti semua orang mau jadi pedagang”.
Hehehhe... sebenarnya ga masalah sih, hanya share aja. Bahkan sebelumnya aku
pernah bermasalah juga dengan POS Indonesia. Kirim baju ke Singapore seberat 9
kg, habis sekitar 350.000, eh barang balik ke indo, uang ga balik. Lain waktu
aku ceritakan ya.
No comments:
Post a Comment